Minggu, 09 September 2018

Resensi Novel: BULAN karya TERE LIYE


Judul                      : Bulan
Pengarang              : Tere Liye
Penerbit                 : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit          : 2015
Tebal                     : 400 halaman

Novel berjudul Bulan ini merupakan buku kedua dari serial novel Bumi. Memang tidak ada yang menarik dari sinopsisnya. Pembaca akan otomatis membaca buku ini setelah selesai membaca buku pertama, Bumi.
Masih menceritakan tentang petualangan Raib, Seli dan Ali di dimensi lain. Cerita berawal di bumi, sama seperti buku pertama. Bedanya, kali ini mereka lebih siap dengan segala hal yang akan terjadi. Bukan lagi dunia Klan Bulan tujuan mereka, tetapi dunia Klan Matahari, tanah leluhur Seli. Bersama dengan 3 orang lainnya, yakni Miss Selena, Av, dan Ily. Av, sang Penjaga Perpustakaan Klan Bulan memimpin rombongan ke dunia Klan Matahari untuk mencari sekutu melawan Si Tanpa Mahkota.
Kedatangan mereka mendapatkan sambutan yang sangat meriah dari klan matahari, sungguh sesuatu yang tak terduga. Di balik itu semua, ternyata sang Ketua Konsil Klan Matahari bernama Fala-tara-tana IV telah menyiapkan rencana lain. Ia meminta empat orang Klan Bulan mengikuti kompetisi mencari bunga matahari yang pertama kali mekar sebagai kontingen ke sepuluh. Mau tak mau Raib, Seli, Ali dan Ily mengikuti kompetisi yang tak mereka pahami itu atau negosiasi dibatalkan. Tentu saja, mereka tidak mau kunjungan ke dunia Klan Matahari ini sia-sia. Dengan persiapan yang cukup singkat mereka nekad terjun dalam kompetisi mengendarai harimau putih yang berasal dari dunia Klan Bulan.
Rintangan demi rintangan mereka hadapi. Menurut keterangan dari seseorang yang mereka temui, kompetisi ini tidak hanya sekadar rangkaian festival biasa. Semua peserta rela melakukan segala cara, termasuk melukai lawan untuk terus melaju. Mereka beruntung memiliki Ily di dalam kelompoknya karena lelaki itu merupakan lulusan akademi yang sangat terlatih dan cerdas. Dalam setiap rintangan kekuatan mereka terlihat semakin kuat. Seluruh energi dan pikiran mereka sangat terkuras dalam menghadapi segala rintangan. Di tengah keputusasaan, mereka masih mengutamakan nilai-nilai moral kemanusiaan. Berlawanan dengan cara pada umumnya yang menghalalkan segala cara.
Rintangan seperti serbuan gerombolan gorilla, serangan burung kenari pemakan daging, guyuran air bah, terjebak di tengah letupan jamur beracun, melewati lorong tikus, dan terakhir melawan musuh yang sangat hebat, secara tidak langsung memancing para pembaca untuk turut berpikir mencari cara melewatinya. Layaknya bermain catur. Masing-masing pion (tokoh) memiliki kekuatan dan kebiasaan yang berbeda. Kekuatan apa yang tepat digunakan? Dalam keadaan terdesak, siapa penolong yang akan muncul? Selalu menjadi tanda tanya. Dan bagian asyiknya, akan ada kekuatan-kekuatan baru yang muncul tanpa mereka sadari sebelumnya.
Para pecinta fantasi, misteri dan petualangan pasti akan merasa dimanjakan oleh cerita ini. Sayangnya, masih ada beberapa kelemahan. Pertama, ada sedikit typo yang kurang enak dipandang. Kedua, peralihan bahasa antar klan yang sedikit kurang teliti. Di buku pertama dijelaskan bahwa Raib secara otomatis dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Klan Bulan karena ia berasal dari sana. Sama seperti Seli yang langsung memahami bahasa Klan Matahari. Sekarang kita fokuskan pada 6 tokoh utama; Raib, Seli, Ali, Ily, Av, dan Miss Selena. Raib, Seli, Ali dan Miss Selena dapat berbicara menggunakan bahasa Klan Bumi. Semua dapat menggunakan bahasa Klan Bulan, kecuali Seli. Sebaliknya, hanya Seli yang mampu menggunakan bahasa Klan Matahari. Jadi Ily dan Av tidak dapat berkomunikasi dengan Seli tanpa translator. Namun, ada sesi ketika Ily dan Seli hanya berdua sedang mengobrol. Bagaimana bisa? Ketiga, sedikit bisa ditebak. Buku satu dan dua berawal di dunia Klan Bumi, tetapi latar utama di dunia lain. Buku pertama berjudul Bumi, latar utama di dunia Klan Bulan. Buku kedua berjudul Bulan, latar utama di dunia Matahari. Buku ketiga berjudul Matahari, dan saya tebak latar utama akan berada di dunia Klan Bintang. Benarkah?
Apakah pendapat saya ini salah atau benar? Coba buktikan saja dengan membaca novel Bulan. Dijamin seru dan ketagihan terus membaca. Sampai sekarang saya ingin lanjut terus membaca buku ketiga yang berjudul Matahari. Kalau kamu penasaran seperti apa sih pendapat saya tentang buku pertama Bumi, baca di sini.
Terakhir, himbauan dari saya. Jangan membaca buku ini dalam keadaan sibuk atau terputus-putus. Akan mengurangi esensi cerita dan keseruannya. Apakah Raib dan kawan-kawan mampu menyelamatkan diri dari kejinya kompetisi ini? Pastikan kamu membaca buku yang orisinil untuk menghargai karya penulis.

Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Film : SERENDIPITY

Judul           : Serendipity Rilis            : 9 Agustus 2018 Genre         : Drama/Romance Sutradara   : Indra Gunawan Negar...