Judul : Bumi
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2014
Tebal : 440 halaman
Siapa yang tak kenal dengan
penulis kondang, Tere Liye. Hampir semua novel karyanya laris di pasaran. Tak
hanya genre romansa. Tere Liye membuktikan diri mampu membius pembaca dengan
genre lainnya, seperti: keluarga, religi, politik, juga fantasi.
Kali ini saya akan membahas sekuel
pertama kisah fantasi berjudul Bumi. Sebelum membaca sinopsis, saya menduga-duga.
Apakah buku ini membahas tentang asal muasal terbentuknya salah satu planet di
tata surya, tempat tinggal kita, bumi? Atau membahas segala hal mengenai bumi?
Bukankah terlalu banyak kisah yang menceritakan kehidupan bumi? Oke, saya lanjutkan
membaca sinopsis.
Di situlah saya baru memahami
bahwa novel ini bergenre fantasi setelah membaca kalimat, “Dan aku bisa
menghilang.” Secara realita, manusia bisa menghilang dalam artian harfiah,
merupakan sesuatu yang amat mustahil. Melalui sinopsis, Tere Liye mampu menarik
perhatian pembaca dengan satu kata “menghilang”. Menarik bukan?
Cerita ini menggunakan sudut
pandang orang pertama, tokoh utama bernama Raib, gadis berusia 15 tahun.
Pemilihan nama ini saja sudah cukup aneh untuk perempuan. Seaneh kemampuan dan
karakternya. Jika kebanyakan orang suka menunjukkan kemampuan spesialnya kepada
orang lain, berbeda dengan Raib atau yang sering disapa Ra. Ia menyadari
memiliki kemampuan yang tak dimiliki orang di sekitarnya sejak berusia 22
bulan, yaitu menghilang. Gadis periang itu memilih untuk menyimpan rapat
kemampuannya agar terlihat normal. Bahkan orang tuanya menghadapi segala
keanehan Ra sambil lalu. Termasuk kehadiran dua kucing kesayangan Ra, si Putih dan
si Hitam, yang tak pernah ada dua ekor menurut orang tuanya.
Adegan tentang kehidupan keluarga
dan sekolahnya berjalan dengan sangat natural. Beberapa hal dapat dijadikan
teladan bagi para pembaca. Misalnya, adanya komunikasi antar anggota keluarga
di dalam rumah dan upaya Papa Ra untuk lebih dekat dengan keluarga kecilnya di
tengah kesibukan pekerjaan yang luar biasa padat. Setidaknya, memberikan
pelajaran tentang arti interaksi sosial sehingga meminimalisir pembentukan
pribadi yang individualme.
Begitu pula kehidupan di sekolah.
Raib dan sahabatnya, Seli, seperti kebanyakan remaja pada umumnya. Memiliki guru
dan mata pelajaran favorit, yakni Mr. Theo yang mengajarkan bahasa Inggris. Sebaliknya,
mata pelajaran matematika yang diampu oleh Miss Selena atau yang biasanya
mereka sebut Miss Keriting, seringkali membuat para siswa ketakutan. Kehadiran
sosok Ali pada awalnya terlihat antagonis. Dengan karakter yang urakan, sok
tahu, pemarah sekaligus jenius. Raib dan Seli memilih menjauh dari Ali untuk
menghindari masalah. Sialnya, Ali mengetahui kemampuan Raib saat mereka berdua mendapat
hukuman. Ali yang memiliki rasa keingintahuan tinggi terus mendesak Raib untuk
mengakui kemampuannya.
Kemampuan Ra mulai terlihat satu
per satu semenjak munculnya jerawat di dahi. Beserta munculnya sosok misterius
di cermin kamarnya, Tamus. Lelaki itu mengungkapkan sesuatu yang sulit
dipercayai, tentang siapa sebenarnya Raib dan asal muasalnya. Berbagai kejadian
terjadi, menunjukkan kemampuan Ra yang lebih besar. Dan kemampuan lain dari
orang yang tak terduga, Seli dan Ali.
Upaya Tamus mendapatkan Raib
berujung pada perkelahian yang hebat. Dengan bantuan Miss Selena, tiga remaja
itu berhasil meloloskan diri dari kejaran Tamus dan anak buahnya. Mereka
menggunakan satu-satunya petunjuk dari Miss Selena untuk menyelamatkan diri ke
dunia lain. Di dunia lain yang sangat aneh itu mereka bertemu dengan tuan
rumah, Ilo. Ilo yang baik hati membantu mereka bertiga menemukan jati diri
serta melawan ambisi Tamus.
Tamus di bawah bayang-bayang ‘Si
Tanpa Mahkota’ berusaha menguasai keempat dimensi bumi yang terdiri dari Klan
Bumi, Klan Bulan, Klan Matahari, dan Klan Bintang. Apabila ‘Si Tanpa Mahkota’
dapat berkuasa, maka dipercayai terjadinya perang antar dimensi dan kehancuran
peradaban bumi.
Dalam cerita ini, pembaca akan
dimanjakan dengan imajinasi liar penulis. Bagaimana menggambarkan keadaan
sekitar, situasi dunia lain yang membuat kita melongo, lengkap dengan karakter
dunia lain yang hampir mirip alien. Pembaca dituntut untuk turut menggunakan
imajinasinya agar dapat menangkap gambaran yang dituliskan oleh Tere Liye.
Sebenarnya, cara penyampaian penulis tidak cukup sulit. Ia dapat menggambarkan
situasi dengan rangkaian kalimat yang mudah dimengerti.
Terakhir, sebelum membaca novel
ini, harap menyediakan waktu cukup luang. Karena selesai membaca satu bab,
pembaca akan dibuat penasaran membaca bab selanjutnya, dan seterusnya, dan
seterusnya. Apakah Raib, Seli dan Ali berhasil mencegah ambisi Tamus? Baca
selengkapnya novel Bumi dan pastikan
membeli buku yang asli untuk menghargai karya penulis.
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar