Jumat, 24 Agustus 2018

Resensi Novel : BUMI karya TERE LIYE


Judul                  : Bumi
Pengarang           : Tere Liye
Penerbit              : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit       : 2014
Tebal                  : 440 halaman

Siapa yang tak kenal dengan penulis kondang, Tere Liye. Hampir semua novel karyanya laris di pasaran. Tak hanya genre romansa. Tere Liye membuktikan diri mampu membius pembaca dengan genre lainnya, seperti: keluarga, religi, politik, juga fantasi.
Kali ini saya akan membahas sekuel pertama kisah fantasi berjudul Bumi. Sebelum membaca sinopsis, saya menduga-duga. Apakah buku ini membahas tentang asal muasal terbentuknya salah satu planet di tata surya, tempat tinggal kita, bumi? Atau membahas segala hal mengenai bumi? Bukankah terlalu banyak kisah yang menceritakan kehidupan bumi? Oke, saya lanjutkan membaca sinopsis.
Di situlah saya baru memahami bahwa novel ini bergenre fantasi setelah membaca kalimat, “Dan aku bisa menghilang.” Secara realita, manusia bisa menghilang dalam artian harfiah, merupakan sesuatu yang amat mustahil. Melalui sinopsis, Tere Liye mampu menarik perhatian pembaca dengan satu kata “menghilang”. Menarik bukan?
Cerita ini menggunakan sudut pandang orang pertama, tokoh utama bernama Raib, gadis berusia 15 tahun. Pemilihan nama ini saja sudah cukup aneh untuk perempuan. Seaneh kemampuan dan karakternya. Jika kebanyakan orang suka menunjukkan kemampuan spesialnya kepada orang lain, berbeda dengan Raib atau yang sering disapa Ra. Ia menyadari memiliki kemampuan yang tak dimiliki orang di sekitarnya sejak berusia 22 bulan, yaitu menghilang. Gadis periang itu memilih untuk menyimpan rapat kemampuannya agar terlihat normal. Bahkan orang tuanya menghadapi segala keanehan Ra sambil lalu. Termasuk kehadiran dua kucing kesayangan Ra, si Putih dan si Hitam, yang tak pernah ada dua ekor menurut orang tuanya.
Adegan tentang kehidupan keluarga dan sekolahnya berjalan dengan sangat natural. Beberapa hal dapat dijadikan teladan bagi para pembaca. Misalnya, adanya komunikasi antar anggota keluarga di dalam rumah dan upaya Papa Ra untuk lebih dekat dengan keluarga kecilnya di tengah kesibukan pekerjaan yang luar biasa padat. Setidaknya, memberikan pelajaran tentang arti interaksi sosial sehingga meminimalisir pembentukan pribadi yang individualme.
Begitu pula kehidupan di sekolah. Raib dan sahabatnya, Seli, seperti kebanyakan remaja pada umumnya. Memiliki guru dan mata pelajaran favorit, yakni Mr. Theo yang mengajarkan bahasa Inggris. Sebaliknya, mata pelajaran matematika yang diampu oleh Miss Selena atau yang biasanya mereka sebut Miss Keriting, seringkali membuat para siswa ketakutan. Kehadiran sosok Ali pada awalnya terlihat antagonis. Dengan karakter yang urakan, sok tahu, pemarah sekaligus jenius. Raib dan Seli memilih menjauh dari Ali untuk menghindari masalah. Sialnya, Ali mengetahui kemampuan Raib saat mereka berdua mendapat hukuman. Ali yang memiliki rasa keingintahuan tinggi terus mendesak Raib untuk mengakui kemampuannya.
Kemampuan Ra mulai terlihat satu per satu semenjak munculnya jerawat di dahi. Beserta munculnya sosok misterius di cermin kamarnya, Tamus. Lelaki itu mengungkapkan sesuatu yang sulit dipercayai, tentang siapa sebenarnya Raib dan asal muasalnya. Berbagai kejadian terjadi, menunjukkan kemampuan Ra yang lebih besar. Dan kemampuan lain dari orang yang tak terduga, Seli dan Ali.
Upaya Tamus mendapatkan Raib berujung pada perkelahian yang hebat. Dengan bantuan Miss Selena, tiga remaja itu berhasil meloloskan diri dari kejaran Tamus dan anak buahnya. Mereka menggunakan satu-satunya petunjuk dari Miss Selena untuk menyelamatkan diri ke dunia lain. Di dunia lain yang sangat aneh itu mereka bertemu dengan tuan rumah, Ilo. Ilo yang baik hati membantu mereka bertiga menemukan jati diri serta melawan ambisi Tamus.
Tamus di bawah bayang-bayang ‘Si Tanpa Mahkota’ berusaha menguasai keempat dimensi bumi yang terdiri dari Klan Bumi, Klan Bulan, Klan Matahari, dan Klan Bintang. Apabila ‘Si Tanpa Mahkota’ dapat berkuasa, maka dipercayai terjadinya perang antar dimensi dan kehancuran peradaban bumi.
Dalam cerita ini, pembaca akan dimanjakan dengan imajinasi liar penulis. Bagaimana menggambarkan keadaan sekitar, situasi dunia lain yang membuat kita melongo, lengkap dengan karakter dunia lain yang hampir mirip alien. Pembaca dituntut untuk turut menggunakan imajinasinya agar dapat menangkap gambaran yang dituliskan oleh Tere Liye. Sebenarnya, cara penyampaian penulis tidak cukup sulit. Ia dapat menggambarkan situasi dengan rangkaian kalimat yang mudah dimengerti.
Terakhir, sebelum membaca novel ini, harap menyediakan waktu cukup luang. Karena selesai membaca satu bab, pembaca akan dibuat penasaran membaca bab selanjutnya, dan seterusnya, dan seterusnya. Apakah Raib, Seli dan Ali berhasil mencegah ambisi Tamus? Baca selengkapnya novel Bumi  dan pastikan membeli buku yang asli untuk menghargai karya penulis.

Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Film : SERENDIPITY

Judul           : Serendipity Rilis            : 9 Agustus 2018 Genre         : Drama/Romance Sutradara   : Indra Gunawan Negar...